2 Orang Tewas Usai Penembakan di Universitas Florida

Berita89 views

2 Orang Tewas Usai Penembakan di Universitas Florida Tallahassee, Florida – 17 April 2025 – Suasana mencekam melanda Universitas Negeri Florida (Florida State University/FSU) setelah terjadi aksi penembakan brutal yang menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya. Tragedi berdarah ini mengejutkan publik, terlebih karena pelaku disebut sebagai anak dari seorang petugas kepolisian aktif di Leon County.

Kronologi Penembakan di Kampus FSU

Aksi Penembakan Terjadi di Tengah Keramaian Mahasiswa

Peristiwa tragis ini berlangsung pada Kamis, 17 April 2025, sekitar pukul 11.50 waktu setempat, tepat di area Student Union, lokasi yang biasa dipenuhi aktivitas mahasiswa.

Menurut keterangan saksi mata, terdengar suara letusan senjata api berturut-turut yang langsung memicu kepanikan. Mahasiswa berlarian menyelamatkan diri, sementara sebagian lainnya mengunci diri di dalam ruangan. Polisi tiba dalam waktu kurang dari 5 menit dan segera mengevakuasi area.

Profil Pelaku Penembakan: Phoenix Ikner, 20 Tahun

Anak Polisi yang Terseret ke Aksi Brutal

Pelaku diidentifikasi sebagai Phoenix Ikner, 20 tahun, mahasiswa aktif jurusan Ilmu Politik di FSU. Yang mengejutkan, ia merupakan putra dari seorang deputi sheriff aktif Leon County. Phoenix diketahui membawa dua pucuk senjata api, salah satunya adalah senjata dinas milik ibunya.

Ikner sempat dilumpuhkan oleh petugas kampus setelah menolak meletakkan senjatanya. Ia mengalami luka tembak di bagian bahu dan kini dalam pengamanan ketat di rumah sakit.

Korban Jiwa dan Kondisi Korban Luka

Dua Korban Penembakan Tewas Bukan Mahasiswa

Kepolisian menyebutkan bahwa dua korban yang tewas adalah pria dan wanita dewasa, namun bukan mahasiswa FSU. Sementara itu, enam orang lainnya mengalami luka-luka—tiga di antaranya mahasiswa FSU, dan satu dalam kondisi kritis.

Pihak rumah sakit Tallahassee Memorial HealthCare menyatakan semua korban luka telah mendapatkan penanganan intensif, dan sejumlah keluarga telah dihubungi untuk proses identifikasi.

Motif Masih Diselidiki, FBI Turun Tangan

Penyelidikan Libatkan Aparat Federal

Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi mengenai motif penembakan. Namun, sejumlah media lokal menyebut bahwa pelaku sempat mengunggah postingan misterius di media sosial sebelum melakukan aksinya.

Karena keterlibatan senjata milik aparat dan pelaku yang merupakan keluarga penegak hukum, FBI turut serta dalam proses penyelidikan bersama Departemen Kepolisian Tallahassee dan Kejaksaan Negara Bagian Florida.

Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat

Gubernur dan Presiden AS Serukan Aksi Pencegahan

Gubernur Florida, Ron DeSantis, dalam pernyataannya mengutuk keras aksi penembakan ini dan menyampaikan belasungkawa mendalam untuk para korban dan keluarganya.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya menyebut insiden ini sebagai “bencana kemanusiaan” dan berjanji untuk mempercepat revisi sistem kontrol senjata di kalangan keluarga aparat penegak hukum.

“Anak petugas kepolisian pun kini bisa jadi pelaku. Ini darurat nasional,” tegas Trump dalam konferensi pers darurat dari Gedung Putih.

Kampus FSU Ditutup Sementara

Seluruh Aktivitas Akademik Dibatalkan Hingga Akhir Pekan

Menanggapi tragedi ini, Rektor FSU mengumumkan penutupan total kampus selama tiga hari ke depan. Semua kegiatan akademik dan organisasi mahasiswa dihentikan sementara, dan fasilitas kampus diamankan oleh aparat.

Layanan konseling dan trauma healing juga dibuka di beberapa titik di dalam kampus untuk membantu mahasiswa dan staf yang mengalami gangguan psikologis akibat insiden ini.

Luka yang Mendalam di Dunia Pendidikan Amerika

Penembakan di Universitas Florida ini kembali menjadi pengingat pahit bahwa kekerasan bersenjata masih menjadi ancaman nyata di institusi pendidikan Amerika. Fakta bahwa pelaku adalah anak dari seorang polisi semakin memperdalam keprihatinan masyarakat atas akses mudah terhadap senjata, bahkan di lingkungan keluarga aparat.

Masyarakat kini menuntut transparansi dan reformasi hukum yang lebih ketat terhadap kontrol senjata dan evaluasi mental bagi pemiliknya—tak terkecuali mereka yang berasal dari institusi penegak hukum itu sendiri.