Salah satu tumpuan perekonomian Indonesia adalah Ekonomi syariah. Dalam perkembanganya ekonomi syariah mengalami berbagai tantangan yang menghadang. Tantangan ini meliputi permodalan, SDM, pengembangan dan masih banyak lagi. Meskipun demikian ekonomi syariah yang ada di Indonesia terbilang mampu menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dibuktikan dengan daya tahanya ditengah goncangan perekonomian akibat dari pandemi virus covid 19. Ekonomi syariah dianggap mampu bertahan ditengah kondisi yang begitu krisis. Salah satu kunci keberhasilan ini dikarenakan nilai-nilai keadilan dan trnsparansi yang berusaha dipegang teguh oleh pihak pengelolanya. Nilai- nilai ini diambil dari fikih muamalah yang juga sebagai prinsip dasar ekonomi syariah.
Ekonomi syariah tentu berbeda dengan ekonomi sosialis dan kapitalis. Ekonomi ini menekankan pada keadilan bagi selurh pihak yang aktif dalam praktik ekonomi syariah. Ekonomi syariah juga berprinsip untuk tidak membatasi kebebasan bagi setiap individu dan berusaha menciptakan keterkaitan antara ekologi dengan makro ekonomi. ekonomi ini ingin menjalin moral ditengah masyarakat sehingga tidak bersifat melemahkan solidaritas sosial dan kekeluargaan yang sudah dibangun oleh masyarakat.
Sejak 1990an ekonomi syariah mulai berkembang di Indonesia. Pada tahun 2015 tercatat ekonomi syariah sudah memiliki berbagai cabang usaha dan nasabah yang mencapai 18 juta rekening. Dengan penduduknya yang mayoritas beragama islam bahkan dikatakan sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi untuk mengatasi masalah kesenjangan dan mendukung kinerja perekonomian melaui ekonomi syariah ini. ekonomi syariah juga diharapkan mampu berperan secara signifikan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat kecil melalui pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Untuk meyakinkan masyarakat agar mau menggunakan layanan ekonomi syariah, Bank Indonesia (BI) mengambil langkah-langkah untuk percepatan dan pengembangan ekonomi ini. Bank Indonesia ingin melakukan langkah kolektif guna mendukung ekonomi dan keuangan syariah agar mampu menjadi pilar perekonomian global. Upaya ini dilakukan dengan berbagai persiapan. Salah satu contohnya adalah dengan menyiapkan kebijakan ekonomi dan keuangan yang mendukung pelaku usaha dan perbankkan syariah. BI juga berupaya membuat model pembiayaan dan ekonomi yang berbasis syariah. Dengan upaya ini diharapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) juga mampu melebarkan sayapnya untuk berkembang.
Pada tahun 2019 ekonomi syariah melalui dunia perbakan syariah tercatat memiliki aset mencapai 488 triliun. Dan yang lebih membanggakan lagi aset ini mampu tumbuh 12,26 persen pertahun (Year on year). Dengan berbagai pencapainya, ekonomi syariah berupaya terus ditingkatkan untuk memperbesar pangsa keuangan global. Penerbitan Sukuk, pembayaran payroll, hingga pengelolaan sukuk ingin ditingkatkan oleh kementrian keuangan yang telah menyatakn komitmenya.
Hal lain yang mendukung perkembangan ekonomi syariah adalah tren global yang menunjukkan perkembangan ekonomi melalui alternatif ekonomi syariah. Pandemi covid 19 ini bisa menjadi momentum kemandirian ekonomi syariah melalui kawasan industri halal. Hal lain yang juga mendukung adalah upaya mewujudkan indonesia sebagai eksportir produk halal terbesar di dunia. Selanjtnya terkait dengan pengembangan dana sosial ekonomi syariah juga berusaha mencakp beberapa aspek. Cakupan ini meliputi wakaf, infak, sedekah, dan zakat. Untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam dunia wakaf, ekonomi syariah berusaha untuk mendorong gerakan nasioanal wakaf tunai (GNWT). Meleui gerakan tersebut kedepanya diharapkan dana yang terkumpul mampu mensejahterakan masyarakat secara global. UMKM juga diharapkan mampu berperan sebagai rantai nilai industri halal melalui pengembangan dana sosial yang dilakukan oleh ekonomi syariah. UMKM juga bisa menggunakan muamalah media seperti kecanggihan teknologi agar bisa menjangkau konsumen dengan skala yang lebih luas. Dengan demikian kedepanya UMKM bisa mendukung ketahanan ekonomi dan pertumbuhan usaha umat.