Meski pengajuannya mudah dan cepat, pinjaman tunai yang berbasis online dan ditawarkan oleh banyak fintech tidak boleh digunakan tanpa pertimbangan yang matang. Sebab, pinjaman jenis ini termasuk pinjaman yang temponya terbilang cepat dengan suku bunga di atas rata-rata. Kalau digunakan tanpa pikir panjang, tentu bakal sangat merepotkan keuangan kamu di kemudian hari.
Fintech pinjaman tunai umumnya memiliki aturan yang berbeda-beda terkait jenis pinjaman yang ditawarkan, mulai dari limit, suku bunga, hingga panjang tenornya. Kredivo misalnya, sebagai fintech kredit digital pertama yang terdaftar di OJK sejak 2018 lalu, akhir tahun lalu merilis fitur pinjaman tunai mini dan jumbo. Lewat fitur ini, pengguna dapat mencairkan limit yang dimiliki di akun Kredivo-nya menjadi uang tunai.
Pilihan tenornya terbatas maksimal 30 hari untuk pinjaman mini dengan minimum pengajuan sebesar Rp500.000. Sementara pilihan tenor untuk pinjaman jumbo, terbagi dua: 3 bulan atau 6 bulan, dengan minimum pengajuan sebesar Rp 1 juta ke atas. Suku bunga yang ditetapkan Kredivo untuk pinjaman tunai terbilang cukup rendah dan bersahabat untuk ukuran fintech, yaitu hanya sebesar 2,95% per bulannya.
Selain bijak dalam memilih fintech, terutama yang bunganya pas di kantong, aturan “tak tertulis” lain yang tak kalah penting adalah, sebaiknya jangan meminjam uang di fintech apabila tujuannya untuk hal ini:
Tambahan ongkos liburan
Kalau kamu bukan seorang travel vlogger yang mendapatkan pundi-pundi penghasilan dari AdSense, atau spesialis jastip, yang mana artinya produktif dan menghasilkan, maka artinya, rencana liburanmu merupakan bentuk aktivitas yang bersifat konsumtif. Biaya liburan, baik itu akomodasi ataupun ongkos liburannya, idealnya perlu direncanakan dari jauh-jauh hari dan berasal dari tabungan. Sebab, tujuan liburan umumnya adalah untuk rehat sejenak dari segala aktivitas. Nggak mau kan, balik liburan malah jadi harus pusing sama sisa cicilan?
DP kendaraan
Sesaat setelah kamu membayar DP kendaraan, cicilan pertamanya akan otomatis langsung berjalan di bulan berikutnya. Nah, jika sumber dana untuk DP kendaraannya berasal dari pinjaman tunai fintech yang tenornya terbatas, di bulan depan artinya kamu harus menanggung dua beban cicilan sekaligus, lho. Selain itu, kamu juga masih perlu komit terhadap angsuran kendaraan yang berjalan sesuai tenor yang disepakati dengan pihak dealer.
Biaya pernikahan
Kalau nyicil kendaraan saja perlu komitmen kuat, apalagi pernikahan! Kebutuhan hidup setelah biaya pernikahan sudah tentu akan jauh lebih berat dibandingkan ketika kamu masih single. Emang sih ada amplop sana sini dari tamu undangan, tapi lebih baik uangnya digunakan untuk tambah-tambah kebutuhan rumah tangga dibanding untuk angsuran biaya pernikahan, toh? Jangan ambil keputusan gegabah untuk ajukan pinjaman tunai ke fintech demi bisa nikah. Sebaiknya, diskusikan dengan pasangan dan juga keluarga untuk mencari jalan keluar lain, atau menunggu hingga tabungan kamu cukup. Tidak mudah memang, namun, tidak ada salahnya dicoba daripada susah kemudian.
Beli gadget mahal
Tahukah kamu bahwa tren gadget berganti dengan sangat cepat? HP tipe terbaru bisa langsung keluar 6 bulan setelah versi sebelumnya dirilis! Kalau kapasitas keuanganmu tidak mumpuni untuk ikut-ikutan tren tapi terpaksa demi status sosial dan harus pinjam sana sini, pikirkan lagi! Mengikuti tren, tidak akan ada habisnya, lho. Selain itu, biasanya limit pengajuan pinjaman di fintech juga terbatas. Jangan sampai kamu menggunakan lebih dari 1 aplikasi hanya untuk meminjam sejumlah uang yang cukup untuk beli gadget mahal ya!
Bijak sebelum meminjam, bisa menyelamatkan kondisi keuanganmu di kemudian hari. Pada dasarnya, aplikasi pinjaman tunai bisa berguna apabila digunakan dengan tepat sasaran. Misalnya dalam kondisi sakit, tanggal tua, dan sejenisnya.