Mengenal Segmentasi Pelanggan dan Dampaknya bagi Pelanggan

Bisnis1,072 views

Customer centric merupakan salah satu cara paling efektif untuk menghadirkan kepuasan pelanggan, sekaligus memberikan pengalaman positif kepada pelanggan saat mereka berinteraksi dengan produk atau layanan yang Anda berikan.

Namun dalam menjalankan strategi bisnis ini, para pebisnis kerap menghadapi banyak benturan, terutama masalah ongkos produksi, biaya pemasaran, budget riset, dan berbagai elemen penting lainnya dalam upaya menghadirkan produk dan layanan berkualitas tinggi.

Tidak hanya itu, benturan pun kerap terjadi di ranah konsumen. Hal ini berkaitan dengan sifat konsumen yang cukup unik, sehingga kebutuhan atau keinginan mereka akan cenderung berbeda, dan bahkan dalam beberapa kondisi semua keinginan serta kebutuhan tersebut saling bersebrangan.

Untuk mempersempit benturan tersebut ada banyak strategi yang bisa Anda jalankan, salah satu yang paling efektif adalah dengan menyasar segmentasi pelanggan tertentu. Dengan cara ini, perusahaan bisa lebih fokus mengembangkan sebuah produk atau layanan, dan menjaga kualitasnya tetap baik.

Segmentasi Pelanggan Bisa Jadi solusi

Segmentasi pelanggan merupakan strategi yang dilakukan untuk menarik lebih banyak pelanggan dalam kelompok tertentu berdasar sifat tertentu, dengan tujuan agar lebih fokus mengembangkan sebuah produk atau jasa, dan memastikan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Segmentasi pelanggan sendiri terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan sifat dan kriteria pelanggan, diantaranya:

  • Segmentasi menurut data demografis. Contohnya, segmentasi berdasarkan jenis kelamin, usia, profesi, status pernikahan dan lainnya.
  • Segmentasi menurut letak geografis. Contohnya, berdasarkan benua atau negara tempat tinggal, iklim atau daerah tempat pelanggan tinggal, dan lainnya.
  • Segmentasi menurut perilaku konsumsi. Contohnya, produk yang digunakan harian, produk yang disimpan sebagai investasi, produk custom, limited edition dan lainnya.
  • Segmentasi menurut siklus hidup atau customer experience journey. Anda bisa mengelompokkan mereka habit pembelian, kebutuhan hingga cara bertransaksi.

Sebuah perusahaan bisa mengambil satu segmen pelanggan, atau mengambil beberapa segmen, kemudian menyediakan produk atau layanan sesuai dengan segmentasi tersebut. Contoh penerapannya bisa dilihat dari perusahaan yang menyediakan produk dalam beberapa pilihan dan kriteria tertentu.

Misalnya, dalam sebuah seri produk perusahaan smartphone menyediakan produk berdasarkan spesifikasi tertentu, misalnya smartphone Serie A memiliki pilihan tipe produk, seperti Serie A.X untuk penyimpanan yang lebih besar, Serie A.S untuk spesifikasi kamera yang lebih baik.

Dampak Segmentasi Pelanggan

Seperti dijelaskan di atas, segmentasi pelanggan akan memudahkan perusahaan dalam mengembangkan sebuah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Tidak hanya itu, mereka pun lebih mudah berinovasi, dan memungkinkan untuk menghadirkan lebih banyak pilihan produk.

Imbasnya, perusahaan berpeluang besar mendapatkan lebih banyak pelanggan yang datang dari berbagai segmen, jangkauan pasar yang lebih luas, dan potensi kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

Selain itu, perusahaan pun lebih mudah dalam menjalankan program evaluasi, sehingga bisa dengan mudah tahu mana produk yang harus dipertahankan, produk yang harus dikembangkan, dan mana produk yang harus ditarik dari pasar.

Keunggulan lainnya, segmentasi pasar dapat mengurangi, sekaligus mempersempit peluang gesekan (persaingan) dengan produk kompetitor. Bahkan jika Anda mampu menghadirkan inovasi terkini, peluang untuk bisa menciptakan segmentasi baru sangat terbuka lebar.

Sementara bagi pelanggan, pilihan produk yang sesuai dengan segmentasi ini memungkinkan mereka untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Tidak hanya itu, produk dan jasa yang dibeli pun dapat dipastikan akan lebih fungsional.

Meski terbilang strategi lama, hingga saat ini segmentasi pelanggan masih jadi strategi bisnis yang relevan dan bisa digunakan secara global. Hal ini disebabkan karena setiap pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda.