Mengenal Lebih Dalam Penyakit Bipolar dan Gejalanya

Gaya Hidup95 views

Gangguan penyakit bipolar adalah salah satu penyakit psikologis yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Kata bipolar sendiri mengacu pada dua kutub yang berbeda dan saling berlawanan, yaitu mania (kebahagiaan) dan depresi (kesedihan).

Perubahan suasana hati atau mood yang tak menentu pasti pernah dialami semua orang. Namun hal ini berbeda bagi penderita penyakit bipolar, perubahan mood tersebut bisa berlangsung berubah-ubah secara cepat dan ekstrem.

Gangguan penyakit bipolar memiliki beberapa tipe dan gejala yang bisa dibedakan. Berdasarkan The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang dilansir oleh The American Psychiatric Association, dilansir klikpositif gangguan penyakit bipolar terbagi dalam 4 tipe, yaitu :

Bipolar 1

Pada tipe ini kondisi kutub positif atau mania mencapai level tertinggi. Penderita bisa mengalami kesenangan dan kegembiraan yang berlebihan, sangat berenerjik, banyak bicara, hingga tak merasa butuh tidur. Hal ini juga disertai dengan mengalami depresi, yang secara drastis berubah menjadi rasa sedih yang mendalam, cepat marah, mudah tersinggung, dan tidak sabar, hingga muncul keinginan bunuh diri. Tipe ini adalah yang paling berat dan dapat berkembang menjadi lebih parah dan berbahaya. Tak jarang penderita bipolar tipe ini memerlukan penanganan lebih lanjut ke rumah sakit.

Bipolar 2

Sedangkan untuk penderita penyakit bipolar tipe bipolar 2, cenderung mengalami hipomania ringan disertai dengan kelelahan yang berlebihan, energi yang rendah, karena gangguan tidur. Penderita dalam kondisi ini masih bisa menjalani aktivitas dengan baik dan meningkatkan produktivitasnya. 

Cyclothymia

Tipe ini merupakan bentuk ringan dari gangguan bipolar. Penyakit bipolar dengan tipe cyclothymia mengacu kepada siklus hipomania, yaitu kegembiraan yang berlebihan dalam jangka waktu lama diikuti dengan gejala depresi ringan. Bahkan mungkin orang dengan gangguan ini tidak terlihat depresi sama sekali.

Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS)

Tipe bipolar jenis ini tidak teridentifikasi, karena gejala-gejala yang dialami tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Penderita penyakit bipolar BP-NOS ini mengalami beberapa gejala bipolar yang hampir sama dengan bipolar, namun tidak spesifik dan tidak mudah dikenali seperti gejala bipolar lainnya. Selain itu, gejala bipolar yang dialami pun bisa muncul dan hilang.

Penyebab Penyakit Bipolar

Sampai saat ini belum diketahui secara jelas penyebab terjadinya gangguan penyakit bipolar. Namun penyebab utama penyakit bipolar dipicu karena adanya gangguan pada produksi atau keseimbangan zat-zat pengantar sinyal antar saraf di dalam otak, sehingga kinerja saraf yang bertugas mengatur suasana hati agar tetap stabil pun menjadi terganggu.

Gejala yang terjadi pada penderita penyakit bipolar

Gejala umum yang sering terjadi pada penderita penyakit bipolar adalah suasana hati yang sering berubah drastis dari senang (mania) menjadi sedih (depresi), atau sebaliknya. Misalnya seperti, perasaan gembira yang berlebihan, kemudian secara mengejutkan berubah drastis menjadi perasaan sedih yang mendalam.

Gejala yang muncul pada penderita penyakit bipolar tergantung kepada fase suasana hati mana yang dialami. Berikut ini adalah gejala-gejala yang muncul pada penderita penyakit bipolar di setiap fase suasana hati yang dialami.

Fase mania

  • Merasa sangat gembira dan bersemangat karena suasana hati naik secara signifikan
  • Sangat berenerjik, tidak kenal lelah walau kurang tidur
  • Merasa sangat bangga terhadap dirinya sendiri
  • Berfoya-foya
  • Membuat keputusan terburu-buru
  • Banyak bicara dengan sangat cepat
  • Mengalami peningkatan libido
  • Berhalusinasi

Fase depresi

  • Sedih dan cemas
  • Tidak bersemangat, namun sulit tidur
  • Merasa bersalah, pesimis, dan cenderung putus asa
  • Sulit berkonsentrasi dan mengalami penurunan daya ingat
  • Hilangnya minat terhadap aktivitas sehari-hari dan menarik diri dari kehidupan sosial, sehingga hubungan penderita bipolar dengan orang-orang terdekat menjadi rusak.
  • Berisiko muncul keinginan untuk bunuh diri