Jerawat Batu: Cirinya, Cara Mengatasinya, Sampai Pencegahannya

Gaya Hidup203 views

Kemunculan jerawat batu (kistik) yang penampilannya lebih besar, keras, merah menyala, serta terasa lebih sakit dibanding tipe yang lain pasti lumayan mengusik. Jerawat ini sering ditutupi dengan riasan supaya tidak sangat kentara. Ikuti pemicu serta penyembuhannya.

Jerawat batu itu apa?

Jerawat batu ataupun diketahui dalam dunia kedokteran selaku jerawat kistik merupakan salah satu tipe jerawat yang lumayan parah. Keadaan ini tercipta jauh di dalam kulit yang diakibatkan penyumbatan akibat penimbunan sel kulit mati. Jerawat kistik pula bisa timbul sebab terperangkapnya kuman di dalam pori-pori serta kesimpulannya menginfeksi kulit.

Dampaknya, jerawat ataupun tonjolan besar yang memerah serta berisi nanah juga tercipta. Sebagian orang dengan keadaan ini merasakan sakit kala jerawat tidak terencana tersentuh. Tetapi, tidak sedikit pula yang mengakui tidak hadapi perih dikala memencet jerawatnya.

Bila keadaan ini tidak lekas ditangani, infeksi di susunan kulit terdalam bisa menyebar yang menimbulkan pori-pori rusak. Walhasil, infeksi menyebar ke jaringan kulit sekitarnya. Infeksi yang terlanjur menyebar luas bisa merangsang kemunculan jerawat batu yang baru.

Pemicu jerawat batu

Pada dasarnya, pemicu jerawat batu sama dengan wujud jerawat yang lain. Penyakit kulit tidak meluas ini bermula dari penyumbatan pori-pori akibat kelebihan minyak (sebum), kotoran, serta sel kulit mati. Pori-pori yang tersumbat mempermudah kuman pemicu jerawat buat tumbuh biak, sehingga menginfeksi jaringan kulit sekitarnya.

Terdapat sebagian aspek yang merangsang penyumbatan pori-pori kulit selaku berikut:

  • Genetik, bawa gen orangtua yang bermasalah dengan kulit berjerawat.
  • Gampang berkeringat menimbulkan tingkatan kelembapan kulit besar serta kuman lebih gampang tumbuh biak.
  • Memakai produk kosmetik yang tidak cocok, paling utama untuk tipe kulit berminyak.

Salah satu perihal yang membedakan jerawat batu dengan jerawat yang lain merupakan kedudukan hormon. Jerawat kistik sangat dipengaruhi oleh penyeimbang kandungan hormon dalam badan, ialah penciptaan hormon androgen yang kelewatan. Hormon androgen merupakan hormon yang menunjang guna organ intim. Tetapi, androgen pula bisa memicu kelenjar sebasea (minyak) buat menciptakan sebum.

Kandungan androgen yang kelewatan menyebabkan kelenjar sebasea jadi lebih aktif. Dampaknya, penciptaan sebum juga jadi lebih banyak, sehingga pori-pori lebih gampang tersumbat serta kulit berisiko hadapi jerawat. Ketidakseimbangan hormon umumnya terjalin pada masa pubertas, menjelang haid, sampai mengidap sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Karakteristik serta indikasi jerawat batu

Biasanya, karakteristik utama jerawat batu merupakan tonjolan merah besar menyamai bisul. Jerawat ini mempunyai tekstur yang lunak serta kerap memunculkan rasa sakit kala dijamah. Walaupun begitu, rasa perih ini tidak terjalin pada seluruh orang.

Tidak hanya tonjolan merah yang besar, terdapat sebagian indikasi yang lain yang bisa jadi menunjukkan Kamu hadapi jerawat kistik.

  • Tonjolan besar menyeluruh tanpa mempunyai puncak putih yang terangkat ke atas.
  • Nanah yang hendak keluar sehabis jerawat matang serta rusak.

Keadaan ini umumnya ditemukan di wajah. Tetapi, jerawat besar yang memerah ini pula bisa melanda bagian yang lain ialah jerawat di tubuh semacam di dada, punggung, serta zona balik kuping. Dari sekian banyak jerawat, jerawat kistik bisa bertahan sepanjang berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Sehabis rusak, jerawat ini pula merangsang kulit buat menciptakan sel melamin baru. Walhasil, sisa jerawat hendak lebih lama lenyap. Tidak cuma itu, warna kulit sisa jerawat pula hendak jadi lebih hitam.